HUT Kota Takengon Ke-436 , Pacuan Kuda Kembali Digelar
Pacu Kude |
Menjelang beberapa hari sebelum pelaksanaan pacuan Kuda dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-436 Kute Takengon, persiapan-persiapan tampak telah dilakukan oleh panitia. Menurut Plt. Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan olah raga Kabupaten Aceh Tengah, Jakfar, SE, MM yang paling utama adalah berkenaan dengan persiapan teknis, seperti starting gate, lintasan kuda, dan perbaikan pagar pengaman lintasan. Selain itu, Jakfar juga menegaskan berbagai sarana pendukung juga sedang proses finishing, diantaranya mushala, penyediaan air bersih, toilet hingga kebersihan sekitar lapangan.
“Kami kira 3 hari sebelum pelaksanaan seluruh pekerjaan telah dirampungkan, seusai rapat Panitia di oproom Setkakab setempat”, kata Jakfar
Tak kurang dari 315 kuda pacu memeriahkan hari jadi Kota Takengon, yang ke-436. Kuda-kuda itu berlomba dalam pacuan kuda tradisional Gayo.
Pelaksanaan Pacuan Kuda diselenggarakan selang sehari setelah peringatan hari ulang tahun Kute Takengen yang jatuh pada tanggal 17 Februari, yaitu mulai dari 18 s.d 24 Februari 2013. Momentum peringatan 436 Kuta Takengen tahun 2013 ini, juga akan menjadi satu Even dan arti tersendiri bagi Masyarakat Aceh Tengah, betapa tidak sesuai dengan hasil Petemuan Bupati Aceh Tengah, Ir.H.Nasaruddin,MM belum lama ini di Jakarata, bila tidak ada halangan, telah disepakati akan hadir 3 (tiga) menteri yang akan hadir ke Takengon Aceh Tengah ini, yaitu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi, Azwar Abubakar, Menteri Agama, Surya Dharma Ali, dan Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin.
Wakil Bupati Aceh Tengah, Khairul Asmara, mengatakan lomba pacuan kuda merupakan bagian dari perayaan hari jadi Kota Takengon atau disebut Kute Takengen. "Budaya Pacu Kude (pacuan kuda) tak terpisahkan dari peradaban masyarakat Takengon," katanya, Selasa, 19 Februari 2013. Pacu Kude dinilai dapat menjadi ajang penguat silaturahmi antarwarga yang mendiami wilayah tengah Aceh tersebut. Kegiatan ini juga menjadi penghibur sekaligus bertujuan melestarikan budaya.
Ketua Panitia Pacu Kude, Saib Nosarios, mengungkapkan, ajang lomba Pacu Kude yang digelar tahunan tersebut diikuti 315 ekor kuda dari tiga kabupaten di dataran tinggi Gayo. Kabupaten Aceh Tengah sebagai tuan rumah mengikutkan 171 kuda, Bener Meriah mengikutkan 101 kuda, dan Gayo Lues sebanyak 43 kuda.
Lomba yang berlangsung selama tujuh hari berturut-turut ini untuk memperebutkan Piala Gubernur Aceh dan sejumlah trofi lainnya.
“Kami kira 3 hari sebelum pelaksanaan seluruh pekerjaan telah dirampungkan, seusai rapat Panitia di oproom Setkakab setempat”, kata Jakfar
Tak kurang dari 315 kuda pacu memeriahkan hari jadi Kota Takengon, yang ke-436. Kuda-kuda itu berlomba dalam pacuan kuda tradisional Gayo.
Pelaksanaan Pacuan Kuda diselenggarakan selang sehari setelah peringatan hari ulang tahun Kute Takengen yang jatuh pada tanggal 17 Februari, yaitu mulai dari 18 s.d 24 Februari 2013. Momentum peringatan 436 Kuta Takengen tahun 2013 ini, juga akan menjadi satu Even dan arti tersendiri bagi Masyarakat Aceh Tengah, betapa tidak sesuai dengan hasil Petemuan Bupati Aceh Tengah, Ir.H.Nasaruddin,MM belum lama ini di Jakarata, bila tidak ada halangan, telah disepakati akan hadir 3 (tiga) menteri yang akan hadir ke Takengon Aceh Tengah ini, yaitu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi, Azwar Abubakar, Menteri Agama, Surya Dharma Ali, dan Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin.
Wakil Bupati Aceh Tengah, Khairul Asmara, mengatakan lomba pacuan kuda merupakan bagian dari perayaan hari jadi Kota Takengon atau disebut Kute Takengen. "Budaya Pacu Kude (pacuan kuda) tak terpisahkan dari peradaban masyarakat Takengon," katanya, Selasa, 19 Februari 2013. Pacu Kude dinilai dapat menjadi ajang penguat silaturahmi antarwarga yang mendiami wilayah tengah Aceh tersebut. Kegiatan ini juga menjadi penghibur sekaligus bertujuan melestarikan budaya.
Ketua Panitia Pacu Kude, Saib Nosarios, mengungkapkan, ajang lomba Pacu Kude yang digelar tahunan tersebut diikuti 315 ekor kuda dari tiga kabupaten di dataran tinggi Gayo. Kabupaten Aceh Tengah sebagai tuan rumah mengikutkan 171 kuda, Bener Meriah mengikutkan 101 kuda, dan Gayo Lues sebanyak 43 kuda.
Lomba yang berlangsung selama tujuh hari berturut-turut ini untuk memperebutkan Piala Gubernur Aceh dan sejumlah trofi lainnya.