Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan bakal meresmikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan di Tanoh Gayo Takengon Kabupaten Aceh Tengah pada 20 Mei 2011. yang memiliki kapasitas 86 Mega Watt (MW), dibangun dengan sumberdana Japan Bank International Coorporation (JBIC).
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh Ir Zulkifli, tanpak sedang berbincang dengan Tarmilin Usman, Selasa (10/5) |
Ia menyatakan, proyek PLTA yang memiliki kapasitas 86 mega watt (MW) dibangun dengan didanai Japan Bank International Coorporation (JBIC). Proyek tersebut sempat tertunda 10 tahun akibat konflik.
Zulkifli menyatakan, dengan diresmikannya PLTA tersebut maka kekurangan listrik bisa diatasi dan sekaligus mendukung program PLN "Aceh mandiri listrik" pada 2012.
Ia menyatakan, PLTA akan diperioritaskan terlebih dahulu untuk kepentingan masyarakat di dataran tinggi Gayo, setekah itu apabila ada kelebihan akan disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) ke jaringan trans Sumatera dari Gardu Induk (GI) di Takengon ke Kabupaten Bireuen dan melintasi Kabupaten Bener Meriah.
"Dengan selesainya proyek PLTA Peusangan, maka kita harapkan di dua Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah akan surplus energi listrik," katanya.
Ia mengharapkan dukungan penuh warga Aceh Tengah untuk menjaga ekosistem Danau Laut Tawar dan daerah aliran sungai (DAS) Peusangan, sehingga debit air Sungai Peusangan sebagai pemutar turbin selalu mencukupi.
"Dengan memelihara hutan dan menjaga keseimbangan lingkungan, maka DAS Peusangan akan bisa hidup beribu-ribu tahun lamanya," ujarnya.
Zulkifli menyatakan, hingga April 2011, beban puncak daya listrik di Aceh 298 MW dan sekitar 50 persen masih dipasok dari pembangkit di Sumatera Utara.
Oleh karenanya, untuk menuju Aceh mandiri liostri 2012, pihaknya terus melakukan upaya pengembangan kelistrikan, baik melalui proyek PLTA, PLTU, maupun sumber energi panas bumi, katanya.
Jumlah pelanggan PLN Wilayah Aceh hingga saat iniu mencapai 995.679 pelanggan dengan rasio desa berlistrik 96,98 persen.Selain itu, PLN Aceh juga melakukan efesiensi dengan cara menagih para pelanggan yang menunggak.
PLN Aceh juga telah melakukan efesiensi, dengan cara menagih para pelanggan yang menunggak. Dan selama dua tahun yaitu 2009 dan 2010, pihaknya mampu menekan pencurian arus senilai Rp704 miliar lebih, sebutnya.
0 komentar:
Posting Komentar